Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Boston Furniture Industries Tbk (SOFA) berencana melakukan divestasi bisnis furnitur pada kuartal I-2026.
Rencana ini menyusul masuknya pengendali baru perseroan, PT Asia Investment Capital (AIC) seiring penyelesaian transaksi pada 24 Oktober 2025.
Direktur Utama Boston Furniture Industries, Yohan Satya mengungkapkan bahwa pihaknya memang tengah mengkaji potensi untuk melakukan divestasi atas bisnis utamanya, bisnis furnitur.
"Sejalan dengan hal tersebut, perseroan juga sedang mempersiapkan proses penghitungan valuasi atas bisnis furnitur sebagai bagian dari prosedur divestasi," paparnya dalam keterbukaan, Jumat (14/11/2025).
Yohan mengatakan, rencana ini mengacu pada hasil kajian keekonomian yang saat ini masih berlangsung mengenai rencana pengembangan usaha di sektor energi terbarukan.
"Apabila hasil kajian menunjukkan kelayakan dalam potensi bisnis di bidang energi, perseroan akan berfokus pada kegiatan usaha di bidang energi," jelasnya.
Adapun saat ini, kata Yohan, kajian masih terbatas pada peraturan perundang-undangan yang mendukung bisnis energi terbarukan.
Sementara itu, terkait mekanisme aksi korporasi ini, pelaksanaan kegiatan usaha energi akan dijalankan melalui anak perusahaan, yakni PT Pratama Satya Prima (PSP). Sedangkan SOFA akan bertindak sebagai perusahaan holding yang mengendalikan lini usaha anyar ini.
Adapun perseroan membidik divestasi bisnis furnitur akan dilaksanakan pada kuartal I-2026. Divestasi ini, lanjut Yohan, akan dilakukan dengan memastikan keberlangsungan operasional melalui pengaturan transisi yang terstruktur dan penyerahan fungsi operasional yang bertahap.
"Kami juga memastikan, selama proses divestasi berlangsung, tidak terjadi gangguan hubungan dengan pemasok dan pelanggan," imbuh Yohan.
Ia melanjutkan, rencana timeline atas aksi korporasi tersebut, meliputi: pertama, pada tiga bulan pertama, akan menyelesaikan kajian dan seleksi, serta penentuan potensi kerja sama dengan pihak yang memiliki pengalaman di bidang energi.
Kedua, pada empat bulan kedua, akan menyelesaikan kerja sama dengan pihak yang memiliki pengalaman di bidang energi.
Bagaimanapun, dampak wacana divestasi dan aksi korporasi terhadap bisnis belum jelas. Hingga saat ini, perseroan belum merilis laporan keuangan hingga kuartal III-2025.
Namun, jika dilihat dari sepanjang separuh pertama 2025, kinerja keuangan SOFA terpantau tak bertumbuh signifikan.
Hingga Juni 2025, SOFA membukukan pendapatan yang melemah 2,9% secara tahunan (year-on-year/yoy) ke Rp 23,1 miliar, meskipun laba bersih naik 5,6% yoy ke Rp 561 juta.
Sejak didirikan tahun 2012, Boston Furniture Industries bergerak di industri furnitur berbahan kayu dan logam.