Home | Saved News
(+) Save News



Bumi Resources Minerals (BRMS) Raih Pinjaman US$ 625 Juta, Ini Rencana Penggunaannya



Bumi Resources Minerals (BRMS) Raih Pinjaman US$ 625 Juta, Ini Rencana Penggunaannya

Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mengumumkan bahwa manajemen BRMS dan anak usahanya, PT Citra Palu Minerals (CPM) telah menandatangani fasilitas pinjaman jangka panjang dengan sindikasi yang terdiri dari Bangkok Bank Public Company Limited, Bank Permata, Bank Mega, dan Bank Central Asia (BCA).

Dalam hal ini, CPM mengantongi fasilitas pinjaman sebesar US$ 425 juta yang digunakan untuk menyelesaikan konstruksi tambang emas bawah tanah pada kuartal III-2027 dan meningkatkan kapasitas pemrosesan pabrik emas Carbon In Leach (CIL) yang pertama dari 500 ton ke 2.000 ton bijih per hari pada kuartal IV-2026, mendanai keperluan modal kerja dan belanja modal dari CPM, serta melunasi pinjaman US$ 120 juta dari Bank Mega. 

Sementara itu, BRMS mendapat fasilitas pinjaman US$ 200 untuk beberapa tujuan seperti membiayai aktivitas pengeboran dan eksplorasi oleh PT Gorontalo Minerals (GM) demi meningkatkan sumber daya dan cadangan mineral tembaga di Gorontalo, melanjutkan aktivitas eksplorasi oleh PT Linge Mineral Resources (LMR) demi meningkatkan sumber daya dan cadangan mineral emas dan perak di Linge, Aceh, serta melanjutkan aktivitas eksplorasi oleh PT Suma Heksa Sinergi (SHS) demi meningkatkan sumber daya dan cadangan mineral emas dan perak di Lebak, Banten. 

Charles Gobel, Chief Financial Officer & Direktur BRMS mengatakan, fasilitas pinjaman tersebut memiliki jangka waktu 6 tahun, termasuk grace period sekitar 10 bulan.

"Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada 31 Desember 2031," ujar dia dalam siaran pers, Senin (24/11/2025).

Chief Executive Officer & Direktur Utama BRMS Agus Projosasmito menambahkan, fasilitas pinjaman tersebut membantu BRMS untuk mencapai tiga tujuan utama. Pertama, pinjaman tersebut diperlukan untuk mendanai peningkatan kapasitas pemrosesan salah satu pabrik emas BRMS di Palu dari 500 ton menjadi 2.000 ton bijih per hari yang akan diselesaikan pada bulan Oktober 2026. "Oleh karenanya, produksi emas akan meningkat di kuartal IV-2026," imbuh dia.

Kedua, pinjaman tersebut membantu BRMS untuk menyelesaikan konstruksi tambang emas bawah tanah di Palu. Hal ini akan berdampak terhadap peningkatan produksi emas BRMS secara signifikan pada semester kedua tahun 2027, mengingat prospek tambang emas bawah tanah tersebut memiliki kadar emas tinggi di kisaran 4,9 g/t.

Ketiga, pinjaman tersebut digunakan untuk aktivitas pengeboran dan eksplorasi di beberapa lokasi tambang di Gorontalo dalam 18 bulan ke depan.

"Kami berharap untuk dapat meningkatkan jumlah sumber daya dan cadangan mineral tembaga kami di Gorontalo dan mengumumkan hasil pengeborannya pada semester pertama tahun 2027," tandas dia.





Source Berita


© 2024 - DotNet HTML News - Using AngleSharp and .NET 8.0 LTS