Reporter: Rashif Usman | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU) berencana untuk melakukan konversi utang kepada krediturnya melalui penerbitan saham baru dengan mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHETD) atau private placement.
Corporate Secretary SDMU Jonathan Walewangko mengatakan dalam aksi korporasi ini, SDMU akan menerbitkan 2,27 miliar saham baru seri B dengan nilai nominal Rp 25 per saham atau 66,68% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah dilakukan PMTHMETD.
Dengan dilakukannya rencana aksi korporasi tersebut, maka pemegang saham lama SDMU akan mengalami penurunan presentase kepemilikan saham atau dilusi sebesar 66,68%.
"Penambahan modal lewat skema tersebut akan dimintakan persetujuan kepada pemegang saham perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar BIasa (RUPSLB) pada tanggal 22 Juli 2025 mendatang," kata Jonathan di keterbukaan informasi, Kamis (17/7).
Jonathan mengungkapkan penerbitan seluruh saham baru tersebut akan digunakan untuk melunasi kewajiban SDMU kepada kreditur Tjoe Mien Sasminto, yang menjabat sebagai Komisaris Utama SDMU. Tak hanya itu, pelaksanaan private placement juga bertujuan untuk memperbaiki struktur permodalan dengan rasio utang terhadap ekuitas yang lebih baik ke depan.
"Kreditur terafiliasi telah memberikan persetujuan utang yang ada untuk dikonversi menjadi saham," ucap Jonathan.
Selain itu, Jonathan juga mengungkapkan lewat konversi utang menjadi saham, maka liabilitas SDMU akan menurun sebesar Rp 61,35 miliar dan modal ditempatkan disetor penuh akan meningkat sesuai dengan jumlah saham yang diterbitkan dari pelaksanaan konversi utang tersebut. Sementara, total ekuitas perusahaan bakal meningkat menjadi Rp 90,76 miliar.
"Pelaksanaan PMTHMETD dengan mengkonversi utang menjadi saham akan memberikan kemampuan bagi perusahaan untuk melanjutkan kegiatan usaha yang pada akhirnya akan memberikan nilai bagi pemegang saham SDMU," tutupnya