Home | Saved News
(+) Save News



Harga Emas Mulai Landai, Perak Disebut Akan Lebih Powerful



Harga Emas Mulai Landai, Perak Disebut Akan Lebih Powerful

Reporter: Wafidashfa Cessarry | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga logam mulia bergerak variatif pada perdagangan Jumat (5/12/2025), saat harga emas terkoreksi tipis dan perak justru mencatat penguatan signifikan. 

Mengutip Trading Economics, emas turun 0,22% secara harian ke US$ 4.198 per ons troi, sementara itu perak naik 2,07% menjadi US$ 58,28 per ons troi.

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menilai pergerakan emas saat ini menunjukkan fase konsolidasi setelah lonjakan tajam minggu lalu. Sedangkan untuk perak masih terus mencetak All-Time High (ATH) mengejar rasio 50:1 terhadap emas.

Menurut Lukman, sentimen utama yang menopang pergerakan logam mulia adalah ekspektasi pelonggaran moneter di Amerika Serikat. “Harga logam mulia didukung oleh hampir pastinya The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan minggu depan,” jelasnya kepada Kontan, Jumat (5/12/2025).

Lukman menilai prospek emas dan perak masih kokoh karena permintaan dari bank sentral dan investor terus meningkat. Ia memproyeksikan harga emas akan mencapai setidaknya US$ 5.000 pada tahun depan, sementara perak berpeluang berada pada rentang US$ 70-US$ 80.

Founder Traderindo.com, Wahyu Laksono, menambahkan penguatan emas didorong statusnya sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian global dan pelemahan dolar AS. Ia menyoroti konsistensi pembelian emas oleh bank sentral dunia, terutama Tiongkok dan India, sebagai upaya diversifikasi cadangan dan mengurangi ketergantungan pada dolar.

Namun, menurut Wahyu, kinerja perak justru lebih eksplosif dibandingkan emas. Hal ini didorong kombinasi efisiensi perak sebagai aset safe haven dan lonjakan permintaan industri mulai energi terbarukan, kendaraan listrik hingga teknologi kecerdasan buatan (AI). “Perak lebih powerful daripada emas global,” ujarnya, merujuk pada kemampuan perak menyalip kinerja reli emas dalam beberapa bulan terakhir.

Ke depan, Wahyu menilai peluang kenaikan harga logam mulia masih terbuka selama ketidakpastian geopolitik, ekspektasi pemangkasan suku bunga, dan dorongan stimulus global berlanjut. Ia memperkirakan emas dapat menguji area US$ 4.400-US$ 4.600 pada tahun ini, bahkan berpotensi mendekati US$ 5.000.

Untuk awal tahun 2026, Wahyu melihat kisaran harga emas berada di US$ 4.000-US$ 4.500, sedangkan proyeksi perak berkisar US$ 62-US$ 65 pada fase awal 2026, dengan ruang kenaikan menuju US$ 70 apabila momentum industri tetap kuat.





Source Berita


© 2024 - DotNet HTML News - Using AngleSharp and .NET 8.0 LTS