Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 70,51 poin atau 0,94% ke 7.394,23 pada akhir perdagangan Kamis (12/12).
Direktur PT Kanaka Hita Solvera Daniel Agustinus melihat, penurunan IHSG hari ini lebih disebabkan aksi profit taking para investor.
“Hal ini dilakukan sembari menunggu pengumuman The Fed pada pekan depan terkait kepastian pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) seperti perkiraan,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (12/12).
Dengan sentimen tersebut, IHSG diperkirakan masih akan tertekan pada Jumat (13/12).
Daniel memproyeksikan, IHSG akan bergerak di kisaran level support 7.350 dan resistance 7.420 pada perdagangan Jumat (13/12).
Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk mencermati saham BREN, BRMS, dan MAPI dengan target harga masing-masing Rp 8.700 per saham, Rp 460 per saham, dan Rp 1.550 per saham.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat, terkoreksinya IHSG hari ini disebabkan karena adanya tekanan jual yang dilakukan oleh para investor.
”Kami memperkirakan koreksi yang terjadi hari ini dipengaruhi oleh aksi profit taking, di mana semenjak awal Desember 2024 ini IHSG sudah bergerak menguat cukup signifikan,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (12/12).
Di sisi lain, investor juga menanti akan kebijakan The Fed ke depannya setelah rilis inflasi Amerika Serikat (AS) yang sejalan dengan ekspektasi pasar dan meningkatnya probabilitas akan penurunan suku bunga.
Untuk Jumat (13/12), IHSG diperkirakan rawan kembali terkoreksi, meskipun terbatas. Herditya memproyeksikan, IHSG akan bergerak di level support di 7.340 dan resistance 7.457 pada perdagangan esok hari.
“Sentimennya adalah aksi investor yang akan mencermati rilis producer price index (PPI) AS,” tuturnya.
Herditya menyarankan investor untuk mencermati saham BUMI dengan target harga di level Rp 160 - Rp 167 per saham, BRMS di kisaran Rp 458 - Rp 478 per saham, dan WIKA di kisaran Rp 330 - Rp 360 per saham.