Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) dinilai semakin solid memasuki 2026.
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan mengatakan, ekspansi pabrik Karawang yang mulai beroperasi pada 2025 akan menjadi motor utama peningkatan kinerja INKP.
“Ekspansi pabrik Karawang akan menambah kapasitas produksi secara signifikan dan memperkuat posisi cost leadership INKP karena skala ekonomi yang lebih besar. Kontribusinya ke pendapatan 2026 bisa cukup material,” jelas Ekky kepada Kontan.co.id, Senin (1/12/2025).
Ia menambahkan, pemulihan harga pulp global juga menjadi katalis bagi margin INKP. Harga pulp BHKP yang kembali menyentuh US$530 per ton menjadi penopang penting.
“INKP sangat sensitif terhadap perubahan harga pulp. Dengan harga BHKP yang mulai stabil di atas US$500, margin perusahaan berpeluang pulih sepanjang 2025–2026,” ujarnya.
Dari sisi valuasi, Ekky menilai saham INKP masih berada pada level menarik.
“Saat ini valuasinya lebih murah dibanding rerata global, baik dari PBV maupun EV/EBITDA. Diskon ini memberi ruang apresiasi jika katalis operasional dan harga komoditas berjalan sesuai ekspektasi,” imbuhnya.
Menurut Ekky, ada sejumlah katalis yang dapat mendorong sentimen positif terhadap saham INKP tahun depan.
Mulai dari peningkatan utilisasi pabrik baru, stabilnya permintaan kertas global, hingga peluang penurunan suku bunga global yang dapat menekan biaya pendanaan. Efisiensi operasional dan ekspansi energi terbarukan juga dipandang menambah daya tarik jangka panjang.
Kendati demikian, investor tetap perlu mewaspadai risiko. “Yang paling perlu diperhatikan adalah volatilitas harga pulp global. Jika harga kembali turun tajam atau permintaan melemah, margin bisa kembali tertekan,” kata Ekky.
Secara keseluruhan, ia menilai INKP masih menarik untuk strategi jangka menengah menuju 2026.
“Dengan kombinasi ekspansi kapasitas, pemulihan margin, dan valuasi yang masih diskon, saham INKP berpotensi bergerak menuju area Rp9.900–Rp10.000 dalam jangka menengah,” tutupnya.