Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan menahan suku bunga acuan di level 4,75% dalam Rapat Dewan Gubernur, Rabu (19/11/2025).
Pada penutupan perdagangan, IHSG naik 0,53% atau 44,65 poin ke 8.406,57, didorong derasnya aliran modal asing dengan net buy sebesar Rp 1,67 triliun.
Research Analyst Phintraco Sekuritas Nurwachidah menjelaskan bahwa sepanjang 2025 BI telah menurunkan suku bunga sebanyak 125 basis poin.
“Bulan depan RGB BI dilakukan setelah FOMC Meeting, kalau The Fed jadi memangkas suku bunga acuannya, BI juga berpotensi melakukan penurunan suku bunga,” jelasnya dalam paparan, Rabu (19/11/2025).
Ia menambahkan, BI tetap berkepentingan menjaga stabilitas rupiah di kisaran Rp 16.000 per dolar AS.
Penguatan pasar saham juga diikuti apresiasi rupiah. Rupiah spot ditutup pada level Rp 16.708 per dolar AS, menguat 0,26% dari posisi sehari sebelumnya di Rp 16.751 per dolar AS.
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menilai bahwa peluang penurunan suku bunga acuan pada Desember 2025 semakin besar apabila rupiah mampu stabil di bawah Rp 16.500 per dolar AS.
Ia mengatakan IHSG saat ini berada dalam fase bullish consolidation*jangka pendek dan berpotensi melanjutkan tren naik selama tidak menembus level 7.854.
Untuk sisa tahun 2025, Nafan merekomendasikan saham-saham perbankan besar yang dinilai masih berada di bawah nilai wajarnya dan tengah melakukan buyback, seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Ia juga menyoroti saham-saham ber valuasi murah dengan imbal hasil dividen menarik serta program buyback, antara lain ACES, ADRO, ASII, BBNI, BBRI, BBTN, BMRI, BNGA, ERAA, ITMG, PGAS, TLKM, dan UNTR.
Sementara itu, Research Analyst Phintraco Sekuritas Aditya Prayoga menilai investor juga bisa mencermati sektor-sektor yang menjadi prioritas pemerintah.
Salah satunya rencana BPI Danantara yang akan menggelontorkan investasi Rp 20 triliun untuk proyek peternakan ayam dalam rangka mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Emiten-emiten yang terkait dengan proyek tersebut patut diperhatikan. Begitu juga sektor energi terbarukan dan sektor lain yang terafiliasi dengan rencana pemerintah,” ujar Aditya.