Home | Saved News
(+) Save News



Setelah Capai Rekor Baru, IHSG Berpotensi Koreksi pada Kamis (4/12)



Setelah Capai Rekor Baru, IHSG Berpotensi Koreksi pada Kamis (4/12)

Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi terkoreksi pada perdagangan Kamis (4/12/2025). Setelah Rabu (3/12/2025), IHSG ditutup melemah tipis 0,061% ke level 8.611,79 setelah sempat mencetak rekor tertinggi baru (ATH) di area 8.660-an.

Meski hari ini terkoreksi, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menilai tren kenaikan IHSG masih terjaga. “Secara teknikal IHSG masih berada dalam fase uptrend. MA20 dan MA60 telah berada dalam positive crossover, sementara Stochastics K_D dan RSI menunjukkan sinyal positif,” ujar Nafan kepada Kontan, Rabu (3/12/2025).

Nafan memproyeksikan support IHSG di 8.553 dan 8.506, sementara resistance berada di 8.666 dan 8.706. Nafan merekomendasikan strategi accumulate selected stocks, buy on dip, serta menerapkan manajemen risiko secara disiplin.

Nafan menambahkan, pasar turut memfaktorkan probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember 2025 yang meningkat ke sekitar 89%.

Sementara itu, OECD memperkirakan ekonomi global tetap resilien di tengah tensi perdagangan dan geopolitik, dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 3,2% pada 2025 dan 2,9% pada 2026. Untuk Indonesia, pertumbuhan diperkirakan stabil di 5% pada 2025 dan 2026, sebelum naik ke 5,1% pada 2027.

Sementara itu, Head of Research Retail MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menilai IHSG masih rawan terkoreksi meski kecenderungan utama tetap positif. “IHSG sudah mencapai target di area 8.660-an dan kemudian ditutup terkoreksi tipis. Koreksi terjadi di tengah penguatan rupiah dan mayoritas bursa global, namun terbebani sektor basic materials dan finansial,” jelas Herditya.

Untuk perdagangan Kamis, Herditya memperkirakan support IHSG berada di 8.576 dengan resistance 8.625. Ia menilai pelemahan harga emas serta rilis data manufaktur AS masih bisa menekan short-term sentiment.

Untuk saham pilihan, Herditya merekomendasikan BRPT pada rentang Rp3.640-Rp3.950 per saham, ESSA pada Rp660-Rp700 per saham, serta INCO pada Rp4.160-Rp4.290 per saham.





Source Berita


© 2024 - DotNet HTML News - Using AngleSharp and .NET 8.0 LTS