Home | Saved News
(+) Save News



Banjir di Sumatra Berpotensi Pangkas Pertumbuhan Ekonomi hingga 0,12%



Banjir di Sumatra Berpotensi Pangkas Pertumbuhan Ekonomi hingga 0,12%

Reporter: Siti Masitoh | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak bencana banjir yang terjadi di wilayah Sumatera dinilai turut berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mencatat, kontribusi Produk Domestik Regional Bruto dari tiga provinsi yang terdampak banjir yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat mencapai 7,8% terhadap ekonomi nasional pada kuartal I hingga III 2025.

Ia menghitung, dampak banjir di wilayah Sumatera terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) diperkirakan berada pada kisaran -0,08% hingga -0,12%.

“Ya, per tiga kuartal 2025 dan kalau kita lihat dampak banjir di Sumatra ya terhadap PDB itu perkiranya antara minus 0,08% sampai dengan 0,12%,” tutur Andry dalam Mandiri Macro and Market Brief 4Q25, Rabu (3/12/2025).

Ia menjelaskan meski ia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5,1% pada 2025, karena menghadapi dampak bencana tersebut maka ada potensi perkiraan pertumbuhan ekonomi tersebut bisa turun.

Sebagai pembanding, merujuk pada gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah pada 2018 menimbulkan kerugian sekitar Rp 15 triliun hingga Rp 22 triliun. Sementara itu, gempa Lombok pada tahun yang sama diperkirakan menimbulkan kerugian sekitar Rp 5 triliun hingga Rp 7,7 triliun.

Sementara itu, berdasarkan estimasi awal dari data yang tersedia, ia menyebutkan bahwa banjir bandang di tiga provinsi baru-baru ini diperkirakan menimbulkan kerugian sekitar Rp 32,6 triliun.

“Tentu saja ini datanya terus berkembang, kalau kita lihat bagaimana kejadian yang terbesar terjadi di Aceh ya menyumbangkan sekitar separuhnya, sekitar 50% dari total economic loss,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Andry mengungkapkan, kontribusi inflasi Sumatera dan Aceh terhadap inflasi nasional hanya sekitar 7%, lebih rendah dibandingkan Jakarta dan Jawa Barat yang menyumbang 55%.

Menurutnya, apabila bantuan dapat segera disalurkan, terutama karena beberapa wilayah yang terdampak merupakan lumbung beras seperti Sumatra Barat, maka tekanan inflasi secara umum dapat ditekan.

Ia menyimpulkan bahwa dampak terhadap inflasi nasional kemungkinan tidak signifikan, namun terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, bencana tersebut berpotensi memberi pengaruh, setidaknya pada akhir tahun ini.





Source Berita


© 2024 - DotNet HTML News - Using AngleSharp and .NET 8.0 LTS