Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa seluruh provinsi di Indonesia yakni total 38 provinsi mencatatkan inflasi tahunan pada November 2025.
"Sebaran inflasi tahunan menurut wilayah, secara tahunan seluruh provinsi di Indonesia mengalami inflasi. inflasi tertinggi terjadi di Riau sebesar 4,27%, dan inflasi terendah terjadi di Sulawesi Utara yaitu sebesar 0,65%,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Senin (1/12/2025).
Lebih lanjut, Pudji merinci untuk wilayah Sumatera, Riau menjadi provinsi dengan tekanan harga paling tinggi, sementara Lampung berada di posisi terendah dengan inflasi 1,14%.
Beralih ke Kalimantan, Kalimantan Selatan memimpin dengan inflasi tertinggi sebesar 3,35%, sedangkan Kalimantan Barat menjadi yang paling rendah di kawasan tersebut dengan inflasi 2,00%.
Di Pulau Jawa, Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat inflasi paling tinggi, yakni 2,92%, sementara Jawa Barat mencatat inflasi terendah 2,54%.
Untuk kawasan Sulawesi, inflasi tertinggi berada di Sulawesi Tengah, sementara Sulawesi Utara menempati posisi terendah sekaligus menjadi provinsi dengan inflasi paling rendah secara nasional.
Di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, Nusa Tenggara Barat mencatatkan inflasi tertinggi sebesar 2,74%, sedangkan Nusa Tenggara Timur tercatat sebagai yang terendah dengan inflasi 2,40%.
Sementara di kawasan Maluku dan Papua, tekanan inflasi terbesar terjadi di Papua Pegunungan yang mencapai 4,05%, sementara inflasi terendah berada di Papua dengan tingkat kenaikan harga sebesar 0,80%.
Secara nasional, inflasi pada November 2025 tercatat melandai. BPS melaporkan inflasi bulanan sebesar 0,17% (month to month/MtM), turun dari posisi Oktober yang berada di level 0,28%. Secara tahunan, inflasi juga menurun dari 2,86% pada Oktober menjadi 2,72% pada November 2025.
“Secara tahun kalender atau year to date terjadi inflasi sebesar 2,27%,” kata Pudji.
Pendorong utama inflasi bulan November berasal dari kenaikan harga pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, yang mencatat inflasi 1,12% dan memberi andil 0,09% terhadap inflasi nasional.
Kenaikan harga emas perhiasan pada kelompok tersebut menjadi kontributor terbesar dengan andil 0,08%. Selain itu, tarif angkutan udara, bawang merah, ikan segar, dan wortel turut memberikan andil terhadap inflasi.
Di sisi lain, sejumlah komoditas justru menahan laju kenaikan harga, seperti daging ayam ras yang memberikan andil deflasi terbesar sebesar 0,03%, disusul beras dan cabai merah dengan masing-masing andil deflasi 0,02%, serta telur ayam ras dan kentang yang masing-masing menyumbang deflasi 0,01%.