Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Kebijakan Lingkungan Hidup, Kemaritiman, Sumber Daya Alam, dan Ketenaganukliran di bawah Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), secara resmi menjalin kerja sama dengan Yayasan Garuda di Lautku Inisiatif.
Kerja sama ini mencakup penyusunan rekomendasi kebijakan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) serta penguatan kapasitas sumber daya manusia di sektor kemaritiman.
Penandatanganan perjanjian dilakukan oleh Ketua Yayasan Garuda di Lautku Inisiatif, Hengki Hamino, dan Direktur Kebijakan Lingkungan Hidup, Kemaritiman, SDA dan Ketenaganukliran BRIN, Ratih Damayanti, di Gedung B.J. Habibie, Jakarta, Jumat (27/7/2025).
Plt. Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN, Dr. Ir. Anugerah Widiyanto, B.Sc., M.Eng., menyambut baik kerja sama ini sebagai wujud keterbukaan BRIN terhadap pelibatan masyarakat dalam penyusunan rekomendasi kebijakan pembangunan.
“Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi wadah sinergi positif dan produktif dalam membangun ide, kajian strategis, dan pengembangan jejaring, khususnya dalam mempercepat pembangunan kemaritiman berbasis komunitas pesisir yang tangguh dan berdaya guna,” ujar Anugerah dalam keterangan resminya.
Kolaborasi untuk Kemajuan Kemaritiman
Ruang lingkup kerja sama meliputi kolaborasi pemanfaatan sumber daya dan kepakaran, pertukaran data dan informasi, penyelenggaraan pertemuan ilmiah, diseminasi serta publikasi karya ilmiah bereputasi, baik nasional maupun internasional, hingga penyusunan rekomendasi kebijakan berbasis Iptek di sektor kelautan dan perikanan.
Pendiri Yayasan Garuda di Lautku Inisiatif, Hanarko Djodi Pamungkas, menegaskan bahwa kerja sama ini sejalan dengan visi yayasan sebagai pusat sinergi lintas sektor dalam pelestarian dan pemanfaatan sumber daya pesisir, laut, dan samudera untuk pembangunan berkelanjutan.
“Ini bentuk komitmen kami untuk mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, serta ekonomi biru dan hijau yang berkeadilan tanpa mengorbankan kedaulatan bangsa,” tegas Hanarko.
Diskusi Ilmiah Perdana
Sebagai bagian dari implementasi awal kerja sama, pertemuan ilmiah pertama akan diselenggarakan pada Rabu, 16 Juli 2025, di Gedung B.J. Habibie BRIN, Jakarta Pusat, dengan format hybrid.
Fokus kajian bertajuk “Peran Ekonomi Biru dalam Mendukung Ketahanan Pangan melalui Pemanfaatan Sumber Daya Laut dan Pesisir secara Berkelanjutan”.
Diskusi akan melibatkan para pakar dari unsur pemerintah, akademisi, peneliti, pelaku usaha sektor pangan, komunitas lingkungan, serta media.