Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja penjualan ritel pada November 2025 diperkirakan terus tumbuh solid, didorong membaiknya daya beli masyarakat dan kuatnya faktor musiman di akhir tahun.
Ekonom Bank Danamon Indonesia Hosianna Evalita Situmorang mengatakan, tren ini sejalan dengan hasil survei Bank Indonesia (BI) yang mencatatpenjualan ritel pada November 2025 diperkirakan tumbuh 5,9% secara tahunan (yoy) dan 1,1% secara bulanan (mtm).
“Puncak promo 11.11 dan Black Friday, ditambah awal siklus belanja Natal–Tahun Baru menambah dorongan penjualan ritel,” ujar Hosianna kepada Kontan, Rabu (10/12/2025).
Dari sisi harga, inflasi yang terjaga rendah, serta indeks keyakinan konsumen (IKK) yang berada pada level optimistis sebesar 124,0 turut memperkuat minat belanja masyarakat. Kategori seperti rekreasi, fesyen, dan makanan-minuman menjadi sektor yang paling diuntungkan.
“Dengan demikian, momentum November mencerminkan kombinasi seasonal uplift ditambah stabilitas harga dan confidence recovery,” jelasnya.
Prospek Penjualan Ritel
Hosianna memproyeksikan, sektor ritel masih akan mencatatkan kinerja positif hingga kuartal I 2026. Setelah puncak belanja Natal dan Tahun Baru, konsumsi masyarakat diperkirakan tetap terjaga oleh siklus Tunjangan Hari Raya (THR) serta momen Ramadan-Lebaran yang jatuh lebih awal pada Maret 2026. Kondisi ini diperkirakan menunda fase normalisasi konsumsi.
Selain faktor musiman, dorongan juga berasal dari akselerasi belanja pemerintah di akhir 2025 dan awal 2026 yang turut meningkatkan penyerapan tenaga kerja, meski sebagian bersifat precariat employment. Meski demikian, kontribusi ini tetap mampu menopang pendapatan rumah tangga dan menjaga permintaan ritel.
"Dengan kombinasi ini, sektor ritel berpotensi menjaga momentum ekspansif hingga kuartal I 2026 sebelum masuk fase penyesuaian di pertengahan tahu," imbuh Hosianna.