Home | Saved News
(+) Save News



Kementerian PU Pasang Jembatan Baileys di 14 Jembatan Roboh Akibat Bencana di Aceh



Kementerian PU Pasang Jembatan Baileys di 14 Jembatan Roboh Akibat Bencana di Aceh

Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) merespons dampak bencana banjir dan longsor di Aceh dengan mengerahkan total 310 personel gabungan dalam Tim Tanggap Darurat.

Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan agar seluruh unsur pemerintah bergerak cepat dalam penanganan bencana di Pulau Sumatera salah satunya penanggulangan infrastruktur sebagai prioritas utama.

Berdasarkan inspeksi lapangan hingga 1 Desember 2025, tercatat sebanyak 14 jembatan roboh atau terputus di Provinsi Aceh. Kerusakan ini dipicu oleh tingginya debit air dan tergerusnya oprit di sejumlah titik.

Menteri PU, Dody Hanggodo mengatakan, kerusakan tersebut menyebabkan terganggunya akses masyarakat, distribusi logistik, dan pelayanan darurat di berbagai wilayah Aceh. Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh mencatat kerusakan rata-rata berupa runtuh total, oprit tergerus, atau struktur terseret arus.

"Konektivitas adalah urat nadi masyarakat. Begitu jembatan terputus, mobilitas bantuan, layanan publik, dan aktivitas ekonomi ikut terhambat. Karena itu Kementerian PU mengerahkan seluruh sumber daya teknis untuk mempercepat penanganan di Aceh," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (2/12/2025).

Beberapa jembatan yang rusak parah antara lain Jembatan Weihni Rongka, Jembatan Krueng Beutong, Jembatan Krueng Meureudu, dan Jembatan Krueng Tingkeum yang merupakan jalur vital di Lintas Timur Aceh.

Selain itu, sejumlah ruas jalan nasional juga di laporkan terputus, seperti di Jalan Batas Sumut–Aceh, Banda Aceh–Lhokseumawe–Langsa–Aceh Tamiang, hingga Gayo Lues.

Sebagai tindak lanjut, Kementerian PU telah mengambil sejumlah langkah darurat. Langkah tersebut meliputi pemasangan jembatan bailey di lokasi prioritas untuk memulihkan akses sementara, pemadatan oprit jembatan, pemasangan bronjong, serta pekerjaan perlindungan tebing.

Tak hanya itu, alat berat dioperasikan untuk membersihkan sungai dan menormalisasi alur air guna mencegah kerusakan lanjutan.





Source Berita


© 2024 - DotNet HTML News - Using AngleSharp and .NET 8.0 LTS