Home | Saved News
(+) Save News



Legalkan Umrah Mandiri, Pemerintah Minta Akses Data Jemaah RI ke Arab Saudi



Legalkan Umrah Mandiri, Pemerintah Minta Akses Data Jemaah RI ke Arab Saudi

Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Haji dan Umrah tengah mematangkan mekanisme pelaksanaan umrah mandiri (backpackers) bagi jemaah asal Indonesia.

Pemerintah memastikan skema ini telah memiliki payung hukum yang kuat seiring dengan hadirnya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah.

Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan) menegaskan, legalitas umrah mandiri ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang telah membuka keran kebebasan bagi jemaah individu. Namun, ia menekankan negara wajib hadir untuk menjamin keselamatan warganya.

"Pada prinsipnya kita berharap bahwa walaupun mandiri, negara tetap hadir dalam rangka memberikan perlindungan kepada jemaah kita," ujarnya saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (25/11/2025).

Gus Irfan mengungkapkan, Pemerintah Arab Saudi sebenarnya sudah sangat terbuka dan menyediakan platform khusus bagi mereka yang ingin berumrah secara mandiri. Kendati demikian, Pemerintah Indonesia mengajukan syarat agar sistem tersebut dapat terintegrasi.

Oleh karema itu, pihaknya meminta agar platform milik Arab Saudi tersebut dapat terkoneksi dengan sistem data milik Pemerintah Indonesia. Menurutnya, ini agar pemerintah bisa mendeteksi keberadaan dan identitas jemaah yang berangkat tanpa melalui agen penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU).

"Supaya kita tahu bahwa si A ini dengan paspor sekian, dengan alamat ini sedang melakukan umrah mandiri. Kalau ada apa-apa kita tahu," tegasnya.

Lebih lanjut, Gus Irfan menggarisbawahi bahwa pemerintah tidak berniat untuk mengintervensi teknis pelaksanaan perjalanan jemaah mandiri. Keinginan pemerintah murni sebatas akses data demi fungsi pengawasan dan mitigasi risiko jika terjadi keadaan darurat di Tanah Suci.

"Jadi yang penting buat kami itu saja, kita tidak ingin terlibat dalam penanganannya, kita hanya ingin tahu datanya. Kita berharap platform-nya Arab Saudi nanti bisa terkonek dengan kita," pungkasnya. 





Source Berita


© 2024 - DotNet HTML News - Using AngleSharp and .NET 8.0 LTS