Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktivis politik Ray Rangkuti menyatakan dukungannya terhadap langkah Presiden Prabowo Subianto dalam memberantas mafia migas dan memastikan para pihak yang telah menjadi sorotan publik dapat dibawa ke pengadilan.
Mafia migas adalah istilah untuk jaringan atau kelompok yang melakukan praktik ilegal, manipulatif, dan koruptif dalam sektor minyak dan gas bumi (migas) dengan tujuan meraup keuntungan pribadi atau kelompok tertentu, sering kali merugikan negara dan masyarakat.
Ray menilai ketegasan presiden sangat diperlukan untuk menunjukkan bahwa negara tidak kalah menghadapi jaringan yang merugikan kepentingan nasional.
“Prabowo jelas harus mendorong Kejagung, Kepolisian, sampai kerja sama internasional agar mafia migas seperti Riza Chalid dan lainnya bisa dihadirkan ke pengadilan dan dibongkar tuntas,” ujar Ray Rangkuti kepada wartawan, dikutip pada Selasa (25/11/2025).
Hingga saat ini Muhammad Riza Chalid (MRC) yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina periode 2018–2023 masih belum ditangkap.
Negara tidak boleh kalah
Ray Rangkuti menilai bahwa proses hukum yang berjalan lambat, terutama ketika penetapan tersangka tidak diikuti dengan penangkapan, dapat membuat publik mempertanyakan keseriusan aparat.
“Negara tidak boleh kalah dari mafia migas. Kalau tersangka sudah ada tapi tidak ditangkap, publik bisa menilai proses hukum mandek,” tegas pria yang juga merupakan Direktur Lingkar Madani itu.
Ray juga menyarankan agar pemerintah memberi tenggat waktu yang jelas kepada lembaga penegak hukum agar penyidikan kasus mafia migas tidak stagnan.
“Tenggat waktu itu penting. Kalau sampai Januari tidak tertangkap, harus ada evaluasi dan teguran. Dengan begitu ada efek jera dan kasusnya bisa tuntas,” ucapnya.
Bagaimana pengelolaan migas nasional?
Di tengah dukungannya terhadap langkah Prabowo, Ray Rangkuti juga menyoroti posisi Pertamina sebagai perusahaan BUMN yang memegang sektor strategis dalam pengelolaan migas nasional.
Ia menilai model kendali negara tetap diperlukan untuk menjaga stabilitas sektor energi.
“Pertamina itu sektor strategis negara, jadi memang harus dikontrol oleh negara. Migas bukan komoditas biasa. Kalau tidak dikontrol, bisa ambyar,” katanya.
Meski mendukung kontrol negara, Ray menekankan bahwa kepercayaan publik harus dibangun melalui transparansi yang lebih kuat.
“Isu monopoli dan kontrol negara itu tidak masalah, tapi kepercayaan publik harus dibangun lewat transparansi. Itu kunci mengembalikan keyakinan masyarakat,” katanya lagi.
Ray menilai bahwa kombinasi antara ketegasan politik Prabowo dalam memberantas mafia migas, dukungan penuh kepada aparat penegak hukum akan menjadi langkah penting untuk memastikan sektor migas benar-benar bebas dari praktik-praktik ilegal.