Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam tetap kuat sepanjang tahun 2025, bahkan melampaui proyeksi dalam laporan OECD Economic Outlook sebelumnya.
Dalam laporan terbarunya, khusus untuk Indonesia, OECD memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5% pada 2025 dan 2026, dan meningkat menjadi 5,1% pada 2027.
Kepala Divisi Asia Tenggara di Departemen Ekonomi OECD, Jens Arnold mengatakan bahwa kawasan ini, termasuk Indonesia, berhasil menjaga momentum meski menghadapi tekanan eksternal yang cukup besar.
"Ini terlepas dari hambatan dan ketidakpastian yang cukup besar, dan terutama berkenaan dengan perubahan kebijakan perdagangan Amerika Serikat (AS) yang khususnya dihadapi kawasan ini," kata Arnold dalam media briefing, Rabu (3/12).
Menurut OECD, untuk agregat lima negara Asia Tenggara tersebut, pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 4,9% pada 2025, sebelum melambat ke 4,5% pada 2026, lalu menguat kembali menjadi 4,8% pada 2027.
"Ini tetap jauh lebih kuat daripada pertumbuhan di kawasan OECD dan juga melampaui proyeksi pertumbuhan OECD untuk ekonomi China," katanya.
Namun, OECD mengingatkan bahwa proyeksi tersebut dibayangi beberapa risiko besar. Asia Tenggara dinilai lebih rentan terhadap ketegangan geopolitik, kenaikan tarif baru, serta risiko domestik seperti kerentanan sektor keuangan dan tingginya eksposur utang.
"Jika ada tarif sektoral baru, misalnya pada semikonduktor atau tarif pada pengiriman trans, apa pun definisinya, hal ini dapat memengaruhi perekonomian di kawasan tersebut dengan sangat kuat," pungkas Arnold.