Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Panglima TNI, Agus Subianto menanggapi video viral terkait pemberian bantuan logistik yang pecah saat dijatuhkan dari helikopter untuk korban banjir di Aceh dan Sumatra.
Agus mengatakan hal itu terjadi karena helikopter yang membawa bantuan tidak bisa mendarat. Sehingga terpaksa bantuan itu diberikan dengan dropping kepada masyarakat.
"Kemarin saat helikopter mau mendarat itu ada kabel. Sehingga pilot memutuskan barang tetap di drop walaupun ada beras yang tercecer," kata Agus dalam Konferensi Pers di Halim Perdanakusuma, Rabu (3/12/2025).
Agus mengklaim pemberian bantuan menggunakan Helikopter ini dilakukan untuk menjangkau wilayah terisolasi yang tidak bisa dijangkau menggunakan jalur darat.
Beberapa wilayah khusus, menurutnya dropping dilakukan menggunakan boks dan baling-baling. Sehingga bantuan itu tidak hancur saat mendarat.
"Kemarin sudah dilaksanakan di Aceh, hari ini juga kita laksanakan lagi menggunakan sistem box CDS (carry delevery system) yang menggunakan pesawat," ujar Agus.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Maruli Simanjuntak memastikan akan melakukan evaluasi usai pemberian beberapalogistik dari helikopter itu gagal.
Maruli menegaskan helikopter itu hanya bisa mendarat jika memiliki landasan yang siap. Di sisi lain, TNI ingin memastikan bantuan itu tetap tersalurkan kepada masyarakat yang kena dampak banjir.
"Jadi kami coba untuk dilempar, setelah ada yang pecah namun kami akan evaluasi lagi dan kami berupaya sampai sekarang agar tidak terjadi lagi," ungkap Maruli.