Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, pemerintah kini memiliki alat baru untuk memperkuat pengawasan impor.
Alat canggih tersebut bernama Trade AI, sbuah sistem berbasis kecerdasan artifisial yang dikembangkan dalam dua minggu terakhir dan diklaim sudah menunjukkan kinerja sangat baik.
Purbaya menjelaskan Trade AI mampu mendeteksi berbagai modus kecurangan, mulai dari under-invoicing, over-invoicing, hingga indikasi pencucian uang.
"Ini adalah sistem berbasis kecerdasan artifisial untuk memperkuat pengawasan impor. Trade AI bisa mendeteksi under-invoicing, over-invoicing, hingga potensi pencucian uang," ujar Purbaya dalam Konferensi Pers di Jakarta, Rabu (12/12/2025).
Purbaya mengungkapkan, selama ini proses pemeriksaan dokumen impor seperti Pemberitahuan Impor Barang (PIB) dilakukan secara manual oleh petugas Bea Cukai.
Di Cikarang, misalnya, rata-rata satu petugas hanya mampu memeriksa 10–14 PIB per hari.
Dengan Trade AI, pembandingan nilai barang dan perhitungan kekurangan pembayaran tarif dapat dilakukan otomatis.
Sistem ini bahkan langsung membandingkan harga barang dengan marketplace di Indonesia maupun luar negeri.
"Jadi begitu barangnya ini masuk, langsung dicek, langsung dibandingkan dengan harga di marketplace di Indonesia. Barangnya juga dilakukan pengecekan di marketplace luar negeri. Jadi akan lebih cepat dan kemungkinan terjadinya under-invoicing akan semakin kecil," kata Purbaya.