Reporter: Siti Masitoh | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) terus melakukan pengurangan penerbitan operasi moneter dari Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Gubernur BI Perry Warjiyo mencatat, ekspansi likuiditas rupiah juga ditempuh BI melalui penurunan posisi instrumen moneter SRBI.
“Nilainya (turun) dari Rp 916,97 triliun pada awal tahun 2025 menjadi Rp 707,05 triliun pada 21 Oktober 2025,” tutur Perry dalam konferensi pers, Rabu (22/10/2025).
Sebagaimana diketahui, penurunan penerbitan Instrumen SRBI oleh Bank Indonesia dinilai dapat mendorong penyaluran kredit perbankan.Maklum selama ini perbankan menempatkan dananya di instrumen SRBI karena memberikan imbal hasil yang tinggi saat likuiditas bank mengetat.
Ekonom sekaligus Direktur Segara Research Institute Piter Abdullah menyampaikan, dengan penurunan penerbitan SRBI mengandung makna pelonggaran kebijakan moneter.Dampaknya adalah meningkatnya likuiditas perekonomian. Perbankan akan terdorong untuk menyalurkan kredit.
Di sisi lain, ia menilai penurunan penerbitan SRBI tidak akan berdampak ke penguatan rupiah.Pergerakan rupiah lebih dipengaruhi oleh pergerakan modal asing dimana sentiment investor asing atas suku bunga dan kebijakan-kebijakan yang diambil otoritas global lebih memegang peran.