Home | Saved News
(+) Save News



Pertumbuhan Uang Beredar Melambat Menjadi Rp 9.783,1 Triliun Pada Oktober 2025



Pertumbuhan Uang Beredar Melambat Menjadi Rp 9.783,1 Triliun Pada Oktober 2025

Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKAKRTA. Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh melambat pada Oktober 2025.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso menyampaikan, posisi M2 pada Oktober 2025 tercatat sebesar Rp 9.783,1 triliun atau tumbuh sebesar 7,7% year on year (yoy), namun melambat setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 8,0% yoy.

“Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 11,0% yoy dan uang kuasi sebesar 5,5% yoy,” tutur Denny dalam keterangannya, Jumat (21/11/2025).

M1 dengan pangsa 57% dari M2, pada Oktober 2025 tercatat sebesar Rp 5.573,4 triliun, atau tumbuh sebesar 11% yoy, meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 10,7%. Sedangkan uang kuasi dengan pangsa 42,6% dari M2 tercatat sebesar Rp 4.166,3 triliun atau tumbuh 6,35 yoy.

Adapun perkembangan M2 pada Oktober 2025 dipengaruhi oleh aktiva luar negeri bersih, penyaluran kredit, dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus). Aktiva luar negeri bersih pada Oktober 2025 tumbuh sebesar 10,4% yoy, namun melambat dari September 2025 yang tumbuh sebesar 12,6% yoy.

Sementara itu, penyaluran kredit pada Oktober 2025 tumbuh 6,9% yoy, juga tumbuh mekambat dari bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 7,2% yoy.

Demikian pula tagihan bersih kepada Pempus tumbuh sebesar 5,4% yoy, namun juga melambat dari pada September 2025 yang tumbuh sebesar 6,5% yoy.

Lebih lanjut, uang primer (M0) adjusted pada Oktober 2025 tumbuh 14,4%, tumbuh melambat dari bulan sebbelumnya sebesar 18,6% yoy, sehingga tercatat sebesar Rp 2.117,6 triliun.

BI menyebut, perkembangan tersebut dipengaruhi oleg pertumbuhan giro bank umum di BI    adjusted sebesar 27,1% yoy, dan uang kartal yang diedarkan sebesar 13,4%.

Berdasarkan faktor yang memengaruhinnya, pertumbuhan M0 adjusted telah mempertimbangkan dampak pemberian insentif likuiditas (pengendalian moneter adjusted).

  





Source Berita


© 2024 - DotNet HTML News - Using AngleSharp and .NET 8.0 LTS