Reporter: kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden RI Prabowo Subianto menyebut, tidak ada kemakmuran jika Indonesia tidak bisa menguasai teknologi dan sains.
Menurut Prabowo, pendidikan dan teknologi adalah kunci keberhasilan dan kemakmuran.
"Kita memahami bahwa pendidikan dan teknologi sains ilmu pengetahuan adalah kunci keberhasilan, adalah kunci kemakmuran, tidak ada kemakmuran kalau kita tidak bisa menguasai sains dan teknologi," kata Prabowo, di SMPN 4 Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/11/2025).
Oleh karena itu, pemerintah meluncurkan program digitalisasi pembelajaran sebagai upaya untuk mempercepat transformasi pendidikan nasional.
Prabowo meminta jajarannya untuk tidak malu mengakui kekurangan.
Justru lewat kekurangan yang ada, bisa mengerti kebutuhan.
"Saya selalu mengajak semua pihak janganlah kita takut melihat kekurangan kita. Dengan kita lihat kekurangan, kita ketahui kekurangan, kita mengerti apa yang sudah dibuat," tutur dia.
Prabowo mengatakan, pendidikan merupakan kunci kebangkitan bangsa. Menurut dia, lewat pendidikanlah suatu negara bisa berhasil.
"Pendidikan adalah kunci dari suatu kebangkitan bangsa, hanya melalui pendidikan kita bisa jadi negara yang berhasil," kata Prabowo.
Ia pun menyorot kontribusi para akademisi bangsa dalam kemerdekaan Bangsa Indonesia.
"Melalui pendidikan kita bisa merdeka, Kemerdekaan kita proklamasikan 17 Agustus tahun 1945, tetapi sebelumnya tokoh-tokoh pendidikan sudah melalui pesantren-pesantren, melalui sekolah-sekolah, melalui taman siswa tumbuh kemampuan rakyat," ujar dia.
Sebagai informasi, Mendikdasmen Abdul Mu'ti mengatakan, digitalisasi pembelajaran terdiri dari pembagian smartboard atau papan interaktif digital, laptop, materi pembelajaran, hingga pelatihan guru.
Menurut Mu'ti, program pembelajaran digital telah diterapkan untuk 288.865 sekolah sejak 15 Agustus 2025.
"Sampai 16 November 2025, pukul 22.00 WIB, ini update sampai tadi malam Pak Presiden, sudah terkirim sebanyak 172.550 yang telah tiba dan dimanfaatkan sekolah dan PKBM, dan 43.022 yang dalam proses pengiriman, yang itu merupakan 75 persen dari rencana 288.865 yang akan kami bagikan maksimal sampai 17 Desember 2025," ucap Mu'ti.
Sumber: https://nasional.kompas.com/read/2025/11/17/13485391/prabowo-tidak-ada-kemakmuran-kalau-tak-bisa-kuasai-sains-dan-teknologi.