Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto menargetkan sebanyak 1 juta TV Pintar atau interaktif flat panel (IFP) dapat terpasang di sekolah-sekolah di Tanah Air.
Prabowo mengatakan pengadaan IFP ini salah satu program dari pemerintah untuk mendukung pembelajaran interaktif berbasis digitalisasi.
"Tahun depan sasaran kita adalah menambah 3 panel, berati 3 kelas lagi untuk kelas di Indonesia. Insyaallah 1 juta panel kira-kira," kata Prabowo dalam Peluncuran Digitalisasi Pembelajaran di SMP 4 Bekasi, Senin (17/11/2025).
Kepala Negara mengatakan bahwa pengadaan IFP untuk sekolah baru dicanangkan pada Mei 2025 dengan target sasaran sebanyak 288 panel terdistribusi di sekolah di Indonesia. Kemudian, hingga November 2025 ini, sebanyak 173 ribu panel telah terpasang.
"Kalau di pelajari dan di cek ini kalau di dunia ini salah satu program terbesar dan tercepat," ungkap Prabowo.
Prabowo menegaskan bahwa digitalisasi ini adalah upaya pemerintah untuk mempercepat mengatasi kekurangan-kekurangan di sektor pendidikan. Presiden mengakui beberapa guru memiliki keterbatasan keterampilan dalam mengajar di beberapa bidang, sehingga dukungan digitalisasi diperlukan untuk memaksimalkan pembelajaran di kelas.
"Ini untuk kita lompat, walaupun gitu kita juga ingin memperbaiki semua sekolah yang ada di Indonesia dan kita ingin konsolidasikan itu," ungkap Prabowo.
Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mukti menyebut pembagian IFP ini turut berdampak pada peningkatan proses pembelajaran guru dan murid.
Menurutnya hal ini menyebabkan proses belajar semakin menarik, interaktif dan penuh semangat.
"Ini semua adalah bukti revolusi pendidikan yang diletakkan Bapak Presiden melalui digitalisasi pembelajaran dan pembagian IFP yang hari ini bapak hadir secara langsung untuk meluncurkannya," ujarnya.
Program digitaliassi pembelajaran yang diluncurkan hari ini merupakan salah satu janji Presiden Prabowo Subianto pada peringatan Hari Guru Nasional tahun 2024 lalu.
Selain itu, hal ini bagian dari pelaksanaan Intruksi Presiden No 7 Tahun 2025 tentang percepatan pembangunan dan revitalisasi sekolah serta digitalisasi pembelajaran dan Peraturan Presiden No. 79 tahun 2025 tentang pemutakhiran rencana kerja pemerintah tahun 2025.
Program digitalisasi pembelajaran terdiri atas pembagian interaktif flat panel atau panel interaktif, penyediaan laptop, penyediaan materi pembelajaran, dan pelatihan guru.