Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Realisasi penyerapan anggaran Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) hingga akhir Kuartal III-2025 baru mencapai 75,01% atau sebesar Rp 4,79 triliun dari total pagu efektif Rp 6,93 triliun.
Menteri ATR/BPN Nusron Wahid mengatakan, meskipun serapan anggaran belum ideal, realisasi belanja hingga 31 Desember 2025 akan menembus angka maksimal 98%.
Berdasarkan laporan Biro Keuangan, dari total alokasi anggaran awal Rp 6,97 triliun di DIPA 2025, pagu efektif Kementerian ATR/BPN setelah efisiensi anggaran sebesar Rp 578 miliar berada di angka Rp 6,93 triliun.
Nusron memaparkan, serapan anggaran paling rendah terjadi pada Program Penyelenggaraan Penataan Ruang, yang baru terealisasi Rp 38,98 miliar atau 36,36%. Sementara Program Pengelolaan dan Pelayanan Pertanahan baru mencapai realisasi 53,35%, atau Rp 721,40 miliar.
"Angka 75% tersebut disebabkan ada beberapa hal. Pertama, pada bulan September atau akhir Kuartal III, ada pembukaan relaksasi efisiensi yang semula diblokir tiba-tiba dibuka, sehingga mau tidak mau kita harus melakukan belanja lagi di sisa satu triwulan ini," jelasnya dalam rapat kerja bersama Komisi II DPR, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/11/2025).
Alasan kedua, lanjut Nusron, terkait adanya sedikit masalah pada kegiatan kontraktual yang bersumber dari pinjaman luar negeri (ILASPP) Bank Dunia.
Adanya kegiatan lelang, seperti pembuatan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang diprotes oleh peserta dan disusul review oleh Bank Dunia, sempat membuat penyerapan anggaran tersendat.
Kendati realisasi finansial diproyeksikan hanya mencapai 98%, Nusron berkomitmen bahwa target output dan outcome Kementrian ATR/BPN akan tuntas 100% di akhir tahun.
Nusron merinci beberapa capaian output yang sudah dicapai per Kuartal III-2025:
| Program Prioritas | Target Pasca Efisiensi | Realisasi (Q3) | Capaian (%) |
| Persetujuan Substansi RDTR (Kab/Kota) | 42 Dokumen | 32 Dokumen | 76% |
| Peta Bidang PTSL | 1.580.920 Ha | 1.218.672 Ha | 77,9% |
| Data Tanah Ulayat | 15 Bidang | 17 Bidang | 113% |
| Akses Reforma Agraria | 9.542 KK | 8.900 KK | 93,27% |
| Penanganan Sekobar (Sengketa, Perkara, Konflik) | 2.002 Perkara | 1.991 Perkara | 99,45% |
"Kami yakin bahwa pada akhir tahun 2025, kami akan tetap berada di angka 100% untuk output dan outcome-nya," pungkasnya.