Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman kembali menemukan beras impor ilegal sebanyak 40 ton yang masuk melalui salah satu pelabuhan di Batam.
Masuknya beras ini menjadi temuan kedua, setelah sebelumnya ditemukan beras ilegal sebanyak 250 ton yang masuk lewat kawasan bebas perdagangan di Sabang.
"Kami komunikasi dengan Pak Pangdam Kepri, Kapolda Kepri, Walikota dan Pak Dandim setempat, kami ucapkan terima kasih karena bertindak cepat mengankan beras 40 ton," kata Amran dalam Konferensi Pers di Kantornya, Selasa (25/11/2025).
Amran menegaskan bahwa impor ilegal ini bisa menurunkan semangat tanam 115 juta petani di Indonesia. Padahal, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produktivitas petani melalui berbagai perbaikan regulasi.
"Kita ada bantuan anggaran, harga pupuk juga turun 20%, bantuan benih, alat mesin sehingga petani kita bisa semangat tanam," ujar Amran.
Ia juga mengingatkan bahwa Presiden telah melarang impor beras di tahun ini karena produksi beras telah melampaui target yang di tetapkan. Menurutnya, komitmen ini perlu dijaga untuk mempertahankan kehormatan bangsa di mata dunia.
"Jadi bukan lagi sesuai regulasi atau tidak sesuai, tapi ada yang jauh lebih besar karena kita juga bicara kesejahteraan petani," jelas Amran.
Selain 40 ton beras impor ilegal, Amran juga mencatat beberapa komoditas lain yang masuk ke Indonesia tanpa izin. Beberapa diantaranya yakni 4,5 ton gula pasir dan 2,5 ton minyak goreng. Beberapa komoditas ini masuk menggunakan Kapal KM Sampurna di perairan Batam.
"Jangan bayangkan kecil angkanya (impor), tapi dampak psikologis yang bisa demotivasi petani, itu kalau demotivasi petani tidak bisa produksi," tutupnya.