17 September 2025 | 17.02 WIB
MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan Presiden Prabowo Subianto akan meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit II di Muara Enim, Sumatera Selatan, dalam waktu dekat. Pembangkit berkapasitas 55 megawatt (MW) itu sebelumnya sudah beroperasi sejak akhir Juni 2025.
“Peresmiannya akan dilakukan langsung oleh Bapak Presiden. Saya sudah meminta waktunya, kemungkinan akhir bulan ini atau paling lambat bulan depan,” ujar Bahlil dalam acara Indonesia International Geotermal Convention & Exhibition di JCC Senayan, Jakarta, Rabu, 17 September 2025.
PLTP Lumut Balai Unit II resmi memasuki tahap operasi atau commercial operation date (COD) pada 30 Juni 2025. Pembangkit ini mampu memproduksi listrik di atas kapasitas terpasang, yakni sekitar 56 MW. PLTP ini dioperasikan oleh PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.
PGE menyelesaikan uji Unit Rated Capacity (URC) selama 72 jam dan memperoleh Sertifikat Laik Operasi (SLO) pada 29 Juni 2025. Dengan demikian, pembangkit sudah bisa beroperasi penuh dan konsisten.
Direktur Utama PGE Julfi Hadi mengatakan beroperasinya PLTP Lumut Balai Unit II sebagai langkah nyata memperkuat pasokan energi bersih nasional. “Ini adalah bagian dari komitmen jangka panjang PGE dalam menyediakan energi panas bumi yang andal dan berkelanjutan,” kata Julfi melalui keterangan tertulis, Rabu, 2 Juli 2025.
Julfi menyebutkan, tambahan kapasitas tersebut turut mendekatkan PGE pada target kapasitas terpasang mandiri sebesar 1 gigawatt (GW) dalam 2–3 tahun mendatang. Ia menegaskan, unit ini akan mendukung target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 76 persen pada periode 2025–2034.
“Ke depannya kami optimistis dapat mendukung percepatan target peningkatan kapasitas panas bumi nasional sebesar 5,2 GW,” ujarnya.
Selain Lumut Balai Unit II, PGE sedang mengembangkan PLTP Hululais Unit 1 dan 2 berkapasitas 110 MW di Bengkulu, proyek co-generation berkapasitas total 230 MW, serta eksplorasi lapangan baru PLTP Gunung Tiga di Lampung dengan potensi 55 MW. Hingga kini, PGE mengelola kapasitas terpasang 727,5 MW dari enam wilayah operasi, atau sekitar 70 persen dari total kapasitas panas bumi nasional yang mencapai 1.932,5 MW di 15 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP).
Pilihan Editor: Bahaya Sisa Anggaran Mengucur ke Koperasi Merah Putih
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca