17 September 2025 | 15.11 WIB
MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan PT Freeport Indonesia (PTFI) sementara menghentikan aktivitas produksi. Perusahaan mengambil langkah tersebut menyusul insiden longsor material basah di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC), Mimika, Papua Tengah.
Bahlil mengatakan fokus utama saat ini adalah pencarian tujuh pekerja yang masih terjebak dan belum ditemukan sejak Senin, 8 September 2025. “Semua aktivitas produksi Freeport dihentikan. Seluruh kekuatan difokuskan untuk mencari korban,” kata Bahlil kepada wartawan di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu, 17 September 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Ia menambahkan, tim dari Kementerian ESDM, inspektur tambang, serta manajemen Freeport terus berada di lokasi untuk mengawal proses penyelamatan. “Semua kekuatan dikerahkan untuk mencari koroban,” kata Bahlil.
Vice President Corporate Communications PTFI Katri Krisnati mengatakan tim penyelamat terus berupaya membuka akses menuju lokasi pekerja dengan menggunakan alat berat, bor, dan drone. Namun upaya ini menghadapi tantangan besar karena volume material basah yang menimbun jauh lebih besar dari insiden sebelumnya dan masih aktif bergerak. “Proses penyelamatan sangat kompleks, penuh risiko, dan membutuhkan waktu lebih lama,” kata dia dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 17 September 2025.
Pimpinan Freeport-McMoRan, Chairman Richard Adkerson dan CEO Kathleen Quirk, bersama Presiden Direktur PTFI Tony Wenas telah meninjau langsung upaya evakuasi, bertemu dengan keluarga korban, serta mengikuti doa bersama dengan komunitas di Tembagapura.
Selain itu, kata Katri, Kepala Inspektur Tambang Kementerian ESDM bersama BPBD dan Basarnas Mimika juga meninjau titik-titik lokasi evakuasi. Menurut Katri, keluarga para pekerja telah berada di Tembagapura untuk mendapatkan informasi langsung, dukungan, dan pendampingan dari perusahaan. “Kami menyadari proses ini penuh tantangan, tapi kami tidak akan menyerah. Segala daya upaya dikerahkan untuk menyelamatkan rekan-rekan kami,” katanya.
Pilihan editor: Yang Terancam Ketika Gag Nikel Kembali Beroperasi